Nama : Dwi Julianti
NPM : 22211244
Kelas : 4EB08
Mengenal
Hantu Leak Bali
Pulau Jawa terkenal
dengan berbagai hantu yang disebut kuntilanak, genderuwo ataupun pocong.
Walaupun hantu-hantu jenis tersebut juga ada di seluruh wilayah Indonesia dan
termasuk di Bali, namun hantu khas Bali yang dikenal oleh masyarakat adalah
hantu leak. Apakah leak itu? Apakah sama dengan hantu-hantu lainnya seperti
kuntilanak, genderuwo ataupun pocong?
Leak sebenarnya merupakan
salah satu ajaran ilmu kebatinan yang ada di Bali. Pada dasarnya, ajaranleak
Bali merupakan sebuah ajaran yang bertujuan untuk menolong orang.
Namun kemudian dipergunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk
menyakiti orang. Hingga kini dikenal dengan dua jenis ilmu Bali, yaitu leak
ilmu putih serta leak ilmu hitam. Yang kemudian banyak dikenal masyarakat umum
adalah leak Bali yang ilmu hitam.
Leak Bali, khususnya leak
yang ilmu hitam merupakan sebuah ilmu yang
bisa mengubah diri menjadi bentuk lain. Beberapa bentuk transformasi leak umum
yang sering dilihat orang di Bali adalah bola api, monyet, babi, harimau,
rangda hingga berbentuk motor. Pada siang hari, orang yang mempraktekan ilmu
hitam leak akan terlihat seperti orang biasa, sama sekali tidak berbeda. Namun
ketika hari menjelang sore, orang ini akan mulai mempraktekan ilmunya. Tempat
merubah diri juga tidak sembarangan, umumnya transformasi terjadi di kuburan
sehingga hantu leak identik dengan hantu kuburan.
Pelaku ilmu hitam ini
identik dengan wanita. Asal mulanya tidak diketahui namun berhubungan dengan
mitologi Hindu yang menyebutkan soal keberadaan ratu leak yang disebut Ratu Ing
Girah. Menurut kepercayaan, ilmu hitam leak Bali ini bisa diturunkan, terutama
pada keturunan wanita. Orang yang menekuni ilmu ini akan tersiksa dalam waktu
lama sebelum ia menemukan orang untuk diturunkan ilmu, sebelum itu ia tidak
akan bisa meninggal dunia.
Hantu leak ini biasanya
suka menganggu anak kecil, atau sekedar berkeliaran malam hari di jalanan. Pada
waktu-waktu tertentu, mereka juga bisa saling bertempur. Pertempuran ini bukan
karena permasalahan tertentu, namun lebih pada uji kekuatan. Pada waktu
tersebut, pertempuran itu akan bisa dilihat lewat langit malam, dimana akan
terjadi pecahan-pecahan api di angkasa yang mirip bintang jatuh.
Yang paling sensitif
dalam menyadari keberadaan hantu leak ini adalah bayi. Bayi kerap menangis pada
malam hari ataupun pada peralihan siang ke malam jika ada hantu leak berjalan
dekat rumahnya. Bayi juga sangat riskan pada serangan leak ini sehingga ada
kepercayaan pada masyarakat Bali kalau mengajak bayi keluar harus membawa
bawang merah, dan pada keningnya dioleskan arang dapur. Hal ini diyakini dapat
menangkal kekuatan negatif yang menyerang bayi.
0 komentar:
Posting Komentar