Rabu, 02 November 2011

BAB 2 PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

1.1. PENGERTIAN BISNIS

bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia, organisasi ataupun masyarakat luas. Manusia bisnis (Businessman) akan selalu melihat adanya kebutuhan masyarakat dan kemudian mencoba untuk melayaninya secara baik. Dari hal tersebut perusahaan akan mendapatkan keuntungan.
Dari bisnis yang tidak bermotif keuntungan (nir laba, non profit motive) adalah sekolah, baik swasta maupun negeri, Perusahaan Air Minum yang biasa dikelolah oleh PDAM, Listrik oleh PLN, jasa pos dan komunikasi oleh PERUMTEL dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Berdasarkan jenis kegiatannya bisnis dibedakan menjadi 4 macam yaitu :

1. Bisnis Ekstraktif adalah bisnis yang bergerak dalam jenis kegiatan pertambangan atau menggali bahan-bahan tambang yang terkandung dalam perut bumi. Misalnya pabrik semen, tambang timah, aluminium, tembaga, serta PERUM Prtamina yang mengusahakan minyak dan gas bumi.

2. Binis Agraris adalah bisnis yang bergerak di bidang pertanian (termasuk pula pertanian, peternakan dan perunggasan), perkebunan serta kehutanan.

3. Bisnis Industri adalah bisnis yang bergerak di bidang industri manufacturing, misalnya indutri tekstil garmen, mesin-mesin, mebel, pesawat terbang, mobil, sepeda motor, kapal laut maupun pabrik kertas, tapioca dan sebagainya.

4. Bisnis Jasa adalah bisnis yang bergerak dalam bidang jasa yang menghasilkan produk-produk yang tidak berujud seperti jasa pendidikan, kecantikan, perbankan, kesehatan, penanggungan risiko, jasa pariwisata dan sebagainya.

Di samping perbedaan diatas juga ada perbedaan yang lain yaitu atas dasar kegunaan atau kemanfaatan yang diciptakan oleh bisnis itu. Dalam hai ini bisnis dibedakan menjadi 4 yaitu :

1. Kegunaan bentuk (form utility)
Bisnis yang menciptakan kegunaan bentuk adalah bisnis yang berusaha utuk mengubah suatu benda menjadi benda lain yang berbeda bentuknya sehingga menjadi lebih bermanfaat bagi manusia/masyarakat. Sebagai contoh dari bisnis ini adalah Perusahaan Mebel, Perusahaan Tegel, Perusaan Kain, Perusahaan Konfeksi dan sebagainya.

2. Kegunaan tempat (place utility)
Bisnis yang menciptakan kegunaan tempat adalah bisnis yang bergerak dalam bidang transportasi atau pengangkutan, baik angkutan barang maupun angkutan manusia.

3. Keguanaan waktu (time utility)
Bisnis yang menciptakan keguanaan waktu adalah bisnis yang bergerak dalam bidang penyimpanan. Dalam bisnis ini perusahaan berusaha menyimpan barang yang pada waktu itu belum dibutuhkan dan kemudian akan dikeluarkan pada saat barang tersebut dikeluarkan pada waktu yang lebih berguna. Contohnya adalah Dolog atau Bulog.

4. Kegunaan pemilihan (possession utility)
Bisnis yang memindahkan pemilikan barang adalah bisnis yang betgerak dalam bidang perdagangan atau pertokoan. Bisnis ini berusaha memindahkan memindahkan pemilikan barang dari yang tadinya milik pabrik menjadi milik masyarakat.

Sehubungan dalam hal tersebut diatas kita harus menyadari bahwa dalam menjalankan bisnis baik yang bermotif keuntungan maupun yang tidak bermotif keuntungan, harus dilakukan melalui kegiatan tertentu, dimana dalam melakukan kegiatan itu akam memakan banyak ongkos ataupun biaya. Artinya bahwa kita harus berfikir bagaimana kita dapat menutup biaya tersebut agar bisnis dapat terselenggara secara sehat.


1.2. KESEMPATAN BISNIS/USAHA

Bisnis merupakan kegiatan yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu pengusaha haruslah mulai jeli untuk melihat adanya kebutuhan serta perubahan atau pergeseran terhadap kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu kesempatan bisnis akan muncul dari kebutuhan manusia. Dan kita harus tahu bahwa masyarakat akan selalu tumbuh dan berkembang. Perkembangan ini meliputi perkembangan yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
Ø Pertumbuhan kuantitatif adalah berupa pertambahan jumlah penduduk sebagai akibat dari kelahiran bayi dan pertambahan ummur penduduk serta kematian.
Ø Perkembangan kualitatif dapat berupa bertambahnya pendidikan, masyarakat akan lebih pandai, bertambahnya penghasilan akan membuat masyarakat lebih kaya
Perbedaan jenis-jenis bisnis tersebut dapat pula kita lakukan atas dasar jenis kegiatannya. Dalam hal ini terdapat beberapa macam yaitu :
a. Ekstraktif, yaitu bisnis yang melakukan kegiatan dalam bidang pertambangan. Sebagai contoh adalah bisnis aluminium, baja, batu bara, batu kali dan sebagainya.
b. Agraria, yaitu yang menjalankan bisnisnya dalam bidang pertanian, misalnya beras, tembakau cengkeh dan sebagainya. Termasul juga dalam perusahaan agraris adalah budi daya perikanan, udang serta peternakan.
c. Industri/manufacturing, yaitu bisnis yang bergerak di bidang industri seperti tekstil, garmen, konfeksi, mebel, arloji, sepeda, pesawat terbang serta kapal laut.
d. Jasa, yaitu usaha yang bergerak dalam memenuhi kebutuhan pelayanan jasa bagi masyarakat misalnya jasa kecantikan, jasa pendidikan, foto copy dan sebagainya.

Berdasarkan atas dasar bentuk kegunaan yang diciptakannya maka bisnis dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu :
a. Kegunaan bentuk (form utility)
Bisnis ini merupakan jenis usaha yang kegiatannya mengubah bentuik dari suatu bentuk tertentu menjadi barang lain yang lain pula bentuknya. Misalnya perusahaan roti, kain, genteng dan sebagainya.
b. Kegunaan tempat (place utility)
Bisnis ini menciptakan kegunaan tempat yang berupa memindahkan sesuatu dari suatu tempat yang kurang bermanfaat dipindahkan ke tempat yang lebih bermanfaat. Perusahaan ini bergerak dalam bidang transportasi baik pengangkutan barang maupun manusia.
c. Keguanaan waktu (time utility)
Bisnis ini merupakan usaha penyimpanan yang bermaksud untuk menyimpan barang dari suatu waktu yang pada saat itu kurang bermanfaat untuk nantinya dikeluarkan pada saat barang tersebut lebih bermanfaat.
d. Kegunaan milik (possession utility)
Bisnis ini menjalankan usaha untuk menciptakan atau memenuhi kegunaan pemilikan terhadap sesuatu barang atau jasa. Misalnya kebutuhan untuk memiliki kesehatan, kecantikan, pendidikan, keamanan dan sebagainya.

Semua orang membutuhkan makanan, minuman dan sebagainya bahkan tidak jarang juga membutuhkan penghargaan dari masyarakat untuk menunjukan kebolehan dalam suatu bidang tertentu kepada masyarakat. Kebutuhan tersebut oleh Abraham Maslow dalam teorinya tentang “Teori Hieraki Kebutuhan Manusia” disebutkan bahwa kebutuhan manusia itu memiliki struktur yang berjenjang, mulai dari jenjang kebutuhan yang paling dasar sampai yang paling tinggi.




Adapun hierakhi kebutuhan manusia itu adalah sebagai berikut ;
1. Kebutuhan Fisiologik (Jasmaniah/fisik)
Kebutuhan dasar/fisiologik, terhadap kebutuhan ini dapat dilaksanakan usaha atau bisnis makanan, pakaian dan sebagainya.

2. Kebutuhan Rasa Aman
Kebutuhan rasa aman, dalam hal ini bisnis dapat dieksploitasikan, misalnya bisnis sepatu, helm, bemper tambahan pada mobil dan sebagainya.

3. Kebutuhan Sosial (Kemasyarakatan/berteman)
Kebutuhan ini adalah kebutuhan kemasyarakatan maka bisnisnya adalah berupa usaha pendidikan umum, pendidikan ketrampilan, pendidikan moral dan sebagainya.

4. Kebutuhan Harga Diri
Produk-produk yang dapat dikembangkan guna memenuhi kebutuhan ini adalah berupa produk yang bermutu lebih baik, seperti restoran yang bagus, video serta barang-barang yang mewah.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Pernyataan Jati Diri)
Bisnis yang melayani kebutuhan ini adalah berupa bisnis yang mampu membawa atau menunjukkan jati diri seseorang misalnya arena balap sepeda, sepeda motor, arena pameran lukisan dan lain-lain.
Kebutuhan menurut Abraham Maslow merupakan kebutuhan yang berjenjang mulai yang paling bawah sampai yang tertinggi.

1.3. PENGARUH LINGKUNGAN

Perkembangan masyarakat sangat dipengaruhi perkembangan masyarakat, baik lingkungan alam maupun lingkungan social kemasyarakatan. Suatu keadaan dimana tersedia tanah perumahan semakin sulit mendorong masyarakat untul menyenangi rumah susun. Gambaran tersebut menunjukan pengaruh lingkungan alamiah terhadap perkembangan bisnis.

Factor lingkungan tersebut dapat berupa :
a. Alam
b. Ekonomi
c. Teknologi
d. Sosial
e. Budaya
f. Pemerintah
g. Hubungan Internasional

Factor tersebut diatas akan menimbulkan kesempatan / potensi bisnis serta pergeseran-pergeseran terhadap potensi bisnis itu. Factor-faktor tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Faktor Alam
Factor lingkungan alam sangat berpengaruh terhadap kesempatan bisnis beserta perkembangannya. Suatu Negara kaya akan lahan pertanian yang subur seperti Indonesia akan lebih cenderung untuk mengembangkan kesempatan bisnis dari hasil-hasil pertanian.


b. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi akan sangat mempengaruhi potensi dunia usaha. Kondisi Ekonomi yang tumbuh (growth) atau sering juga disebut boom atau prosperity akan mengakibatkan naiknya penghasilan masyarakat yang akhirnya akan meningkatkan kebutuhan masyarakat dalam segala bidang baik kuantitatif maupun kualitatif.

c. Faktor Teknologi
Teknologi merupakan ilmu yang mengupayakan agar selalu tercipta metode-metode kerja yang lebih baik dalam melakukan suatu pekerjaan.

d. Faktor Sosial
Masyarakat tumbuh dan berkembang, misalnya adanya perkembangan pendidikan membuat masyarakat lebih pandai dan ingin lebih pandai lagi. Sehingga semua orang mendambakan menjadi pemuda yang profesional atau yang sering dikenal sebagai “YUPPIES” singkatan dari Young and Proffesionals.

e. Faktor Budaya
Perkembangan yang bagus dan menarik di tanah air saat ini adalah kesadaran untuk melestarikan budaya tradisional milik bangsa. Kondisi ini memiliki manfaat ganda yaitu pertama menangkal masuknya budaya asing yang kurang sesuai dengan budaya kita dan kedua adalah menjadikan bisnis kita menjadi raja dinegeri sendiri.

f. Faktor Pemerintah
Kebijaksanaan pemerintah akan sangat mempengaruhi kesempatan bisnis maupun kondisi bisnis pada umumnya. Kebijaksanaan DEREGULASI yang dilakukan pemerintah Republik Indonesia selama ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis kita yang semakin mantap baik dalam hal volume omset maupun daya saingnya.

Secara kuantitatif dunia bisnis telah berkembang dengan pesat terbukti dari perkembangan volume ekspor yang semakin lama semakin berkembang.

g. Hubungan/Pergaulan Internasional
Factor yang terakhir adalah hubungan antar bangsa. Saat ini kita sedang masuk dalam abad komunikasi. Dalam keadaan seperti ini kita dapat mengetahui kejadian di seluruh dunia. Dengan kndisi seperti ini maka tidak satu pun Negara yang luput dari pengaruh Negara lainnnya. Politik suatu Negara sangat berpengaruh pada kebijaksanaan Negara lain. Hal ini yang menimbulkan gejala “GLOBALISASI”. Gejala ini mempunyai hubungan yang sangat erat dengan dunia bisnis, disini dapat dijelaskan bahwa kegiatan bisnis suatu Negara yang baik dan kuat akan cepat mempengaruhi bisnis Negara lain.


DINAMIKA LINGKUNGAN
Kebutuhan manusia merupakan kesempatan bisnis. Kesempatan bisnis akan dipengaruhi oleh fakto-faktor lingkungan, baik lingkungan alami maupun lingkungan yang non alami. Hal ini disbabkan karena lingkungan alami selalu bersifat dinamis dengan kata lain akan selalu berkembang, terutama lingkungan yang non alami yaitu lingkungan masyarakat.



1.4. PENDEKATAN DALAM MELIHAT BISNIS DAN LINGKUNGAN

Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telaah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”. Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai “seller’s market”, yang artinya produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.

Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.

Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.

PERUSAHAAN SEBAGAI SUATU SISTEM LOGISTIK DAN SISTEM MANAGEMEN
Perusahaan yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan berhasil melangsungkan hidupnya. Dalam hal ini perusahaan dapat dibedakan menjadi dua proses yaitu :

1. Proses Logistik
Proses logistik yaitu meliputi proses perubahan atau transformasi dari factor-faktor produksi (input) yang berupa bahan dasar, tenaga kerja, modal, mesin-mesin yang berasal dari masyarakat menjadi produk atau barang lain atau jasa (output) yang kemudian dilemparkan ke pasar.

2. Proses Manajemen
Proses manajemen meliputi pengendalian informasi yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang ada di dalam proses logistik.



Manajemen sebagai proses meliputi tiga macam kegiatan atau keputusan yaitu dijelaskan sebagai berikut :
a. Keputusan Strategis
Keputusan strategis membentuk hubunngan antara perusahaan dengan lingkungan dan perhatian utama ditunjukan kepada pembentukan dan pemeliharaan kombinasi produk dan jasa yang ditawarkan di pasar.
b. Keputusan Administratif
Keputusan administratif berhubungan dengan pembentukan struktur organisasi perusahaan, meliputi tidak hanya organisasi formal tetapi juga bentuk komunikasi , status evaluasi dan system penghargaan.
c. Keputusan Operasional
Keputusan operasional berkaitan dengan penentuan kegiatan-kegiatan pada bagian operasional di perusahaan dalam hubungannya dengan aliran proses produksi atau proses logistik.


KONSEP NILAI/LABA
Nilai ekonomis diciptakan oleh kegiatan yang terjadi dalam mekanisme pasar antara pembeli dengan penjual. Dalam transaksi pembelian maka keduabelah pihak memperoleh imbalan. Besarnya imbalan ditentukan oleh perbedaan antara nilai dari suatu yang diberikan dengan nilai dari sesuatu yang diterima. Kelebihan nilai tersebut disebut dengan laba. Dengan keuntungan tersebut maka perrusahaan dapat memperluas usahanya.


STRATEGI PERUSAHAAN (CORPORATE STRATEGY)
Strategi adalah pedoman arah dan kebijakan yang disesuaikan dengan kondisi kekuatan dan kelemahan perusahaan (a patern of purpose and policies which are unique to the firm – Keneth R. Andrew, “New Horizons in Corporate Strategy”, Mc Kinsey Quaterly, Winter 1971 p. 34 – 43). Lebih realistik lagi strategi perusahaan adalah sebuah rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan keterbatasan dengan factor-faktor produksinya, perubahan lingkungan dan persaingan. Dengan kata lain kita harus melakukan sinkronisasi terhadap persoalan jangka panjang dan jangka pendek atau persoalan operasional, administrative dan strategis.


1.5. HAKIKAT BISNIS

Seorang bisnisman atau wirausahawan akan melihat kebutuhan masyarakat lingkungannya. Upaya ini merupakan proses mengidentifikasi potensi bisnis (potensi pasar), bahkan dalam hal ini biasanya diikuti dengan perkiraannya serta antisipasinya atas pertumbuhan potensi pasar tersebut dimasa depan. Disamping itu dia juga akan memperhitungkan adanya persaingan yang timbul dari pengusaha lain yang juga bergerak dalam melayani kebutuhan pasar yang sejenis. Disisi lain pengusaha haruslah memikirkan tesedianya suber daya serta sumber dana beserta cara-cara yang sebaik-baiknya guna melayani kebutuhan pasar tersebut dengan memproduksikan dan menyajikan barang atau jasa yang dihasilkannya itu kepada masyarakat. Dalam hal ini tentu saja diharapkan hasil yang diperolehnya itu akan melebihi biaya atau ongkos yang dikorbankannya dalam kegiatan bisnis itu. Kelebihan hasil diatas ongkosnya itulah yang merupakan laba/keuntungannya.



1.6. MENGAPA BELAJAR BISNIS?
Dewasa ini semakin banyak orang atau pihak-pihak yang berkeinginan untuk mempelajari bidang bisnis ini. Tidak hanya para ekonom, para pengusaha praktisi bisnis saja akan tetapi juga para teknokrat, para birokrat, para insinyur, para dokter dan bahkan para seniman pun berkeinginan untuk mempelajarinya. Banyak pula para mahasiswa yang memilih bidang bisnis atau menejemen bisnis ini.

Beberapa alas an yang pada umumnya merupakan motivasi mereka untuk memepelajari bidang bisnis ini adalah :

1. Karier Dimasa Depan
Bidang-bidang karier ini pada umumnya meliputi keahlian dibidang-bidang :
· Keuangan atau perbankan
· Pemasaran
· Akuntansi
· Produksi dan Operasi
· Data Processing
· Personalia

Sehubungan dengan alasan-alasan itu banyak pula yang mempelajari bisnis ini secara formal untuk meraih jenjang kenaikan karier yang selama ini sudah ditekuninya.

2. Membuka Bisnis Sendiri atau Berwiraswasta
Hal ini dimaksudkan untuk mempelajari prinsip dasar serta konsep dan metode untuk menjalankan bisnis secara professional dan menguntungkan. Alas an ini banyak pula dimiliki oleh bisnisman yang telah berwiraswasta untuk memperbaiki performance bisnis mereka selama ini para wmemang mendambakan pengetahuan bisnis atau manajemen bisnis ini karena dengan metode yang lebih baik mereka akan lebih berhasil.

3. Pengendalian Masalah-masalah Sosial
Semua orang akan selalu terlibat dengan kegiatan bisnis hal ini tidak jarang kegiatan bisnis menimbulkan gangguan masyarakat dan lingkungan, baik gangguan alami maupun gangguan manusiawi. Gangguan tersebut dapat berupa polusi udara, polusi suara, polusi air limbah industri, pelestarian hutan, serta alam yang lain. Masalah-masalah perburuhan juga akan muncul dari kegiatan bisnis ini misalnya tentang upah minimum, keselamatan kerja, kesejahteraan karyawan, bahkan program KB.

Bagaimana Mempelajari Bisnis
Dunia bisnis kita telah berkembang pesat dan lapangan kerja serta karier banyak terbuka dalam bidang ini baik bisnis yang bermotif keuntungan maupun yang nir-laba, baik swasta maupun pemerintah, baik domestic maupun yang berskala internasional. Hal itu semua akan memerlukan pendidikan terutama pendidikan formal untuk mengajarkan konsep-konsep, prinsip-prinsip serta metode yang tepat dalam menjalankan bisnis secara sehat.

Bisnis dapat di pelajari baik secara fomal maupun non formal. Pendidikan formal dilaksanakan melalui lembaga-lembaga pendidikan seperti Akademi, Universitas, Sekolah Tinggi, Institut dan sebagainya. Dalam pendidikan formal ini akan diberikan kerangka pikir dan kerangka kerja untuk dikombinasikan dengan ketrampilan dan pengalamannya guna membentuk landasan usaha yang lebih kokoh dan dinamis. Dalam hal ini pelajaran bisnis pada umumnya akan dibagi kedalam beberapa bidang studi seperti Keuangan, Pemasaran, Produksi dan Operasi, Personalia, Akuntansi, Biaya, Manajemen Umum dan sebagainya.

SUMBER 

file:///E:/tugas%20pengantar%20bisnis/2.bab%205/bab-i-bisnis-dan-lingkungan_06.html
Tanggal : 30/10/2011  pukul : 22:54 wib

0 komentar:

Posting Komentar